Jumat, 03 Juli 2009




Harta Perlu Disiapkan Untuk Anak


Sebagian dari Anda yang membaca judul di atas mungkin heran, kok kayaknya judulnya bombastis sekali. Betul, kan? Merencanakan harta untuk anak berarti Anda melakukan perencanaan mengenai harta apa saja yang akan Anda berikan untuk anak Anda kelak. Entah ketika dia sudah dewasa atau saat menikah. Contohnya sederhana saja: banyak orangtua yang memberikan kendaraan untuk anak mereka yang sudah masuk masa kuliah atau sekolah. Alasannya, tentu dengan mobil atau motor, perjalanan ke kampus jadi lancar.


Mungkin Anda berpikir, jangankan harta untuk anak, harta untuk diri sendiri saja tidak banyak. Jadi, buat apa direncanakan segala? Jangan salah paham dulu. Yang namanya harta itu tidak selalu harus mahal, seperti kendaraan atau rumah, tetapi bisa berupa perhiasan, perabotan, atau uang tunai. Uang dengan jumlah tertentu mungkin bagi Anda tidak banyak, tetapi bagi anak akan bermakna lain. Yang namanya harta juga bukan berarti selalu materi, tetapi bisa juga nonmateri. Contohnya pendidikan.

Jadi, sudahkah merencanakan harta untuk anak Anda? Mungkin untuk nonmateri, hampir semuanya sudah, ya. Bagaimana dengan perencanaan harta yang sifatnya materi? Nah, kalau Anda belum menyiapkan, coba deh dari sekarang diniatkan. Apa saja yang akan Anda siapkan untuk anak Anda. Mulai dari kapan Anda akan menyediakan kendaraan untuknya. Apakah Anda akan memberikan uang tunai ketika dia menikah nanti. Atau apakah Anda akan membelikannya rumah kelak.

Satu hal yang harus diingat, dalam mempersiapkan harta bagi anak, terutama yang sifatnya materi, tidak ada yang salah atau benar. Artinya, tidak ada keharusan bahwa Anda sebagai orangtua harus membelikannya ini atau itu karena itu semua betul-betul sangat bergantung dari situasi dan kondisi Anda masing-masing.

Namun, ada pepatah menarik, "uang tidak dibawa mati". Jadi, kenapa Anda tidak mulai merencanakan untuk memberikan anak Anda sebagian dari harta Anda? Entah harta yang sudah Anda miliki sekarang, atau harta yang mungkin Anda siapkan khusus untuknya. Jangan lupa kalau Anda mau mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari, maka biasanya beban Anda akan jauh lebih ringan. Jadi, kenapa Anda tidak mempersiapkan harta itu sejak sekarang?

Harta yang bisa disiapkan untuk anak, sekarang maupun nanti:
Harta yang bisa diberikan sekarang adalah komputer. Kenapa harus komputer? Iyalah, dengan belajar komputer sejak dini, paling tidak, anak Anda akan punya keterampilan berkomputer yang bisa sangat bermanfaat ketika dia besar nanti. Biarkan saja kalau anak Anda sering main game. Game itu bagian dari kreativitas, kok.

Harta yang bisa diberikan nanti, tapi bisa disiapkan sejak sekarang:

1. Uang TunaiDengan menabungkan uang tunai bagi anak, paling tidak Anda sudah mempersiapkan diri kalau-kalau si anak mengalami kondisi darurat yang membutuhkan uang tunai kelak.
Plus lagi, uang tunai sering diberikan orangtua bagi anaknya yang baru saja menikah lho. Yah, minimal Anda siapkan sajalah. Kalaupun anak Anda bisa mengumpulkan uang tunai sendiri, ya syukur. Kalau tidak bisa, Anda toh bisa membantunya kan karena dana Anda sudah ada? Bukan begitu?

2. Kendaraan
Kendaraan bisa Anda berikan kepada anak saat dia SMU. Jangan lupa, dengan memberikan kendaraan, Anda bisa melatihnya bertanggung jawab dalam merawat kendaraan. Mungkin di awal dia tidak terlalu pintar dalam merawat kendaraannya. Namun, di mana-mana orang butuh latihan kan? Kalau bukan Anda yang melatihnya terlebih dulu, siapa lagi?

3. Rumah
Tidak ada salahnya Anda juga mempersiapkan tabungan untuk persiapannya membeli rumah ketika ia sudah menikah nanti. Hanya saja perlu diingat bahwa menabung untuk rumah tidak selalu mudah dilakukan, mengingat sebagian dari Anda sendiri mungkin juga belum memiliki rumah sendiri sekarang. Namun ingat, rumah adalah sesuatu yang bisa diwariskan.

Dengan mempersiapkan dana untuk membeli rumah bagi anak, paling tidak Anda sudah mempersiapkan diri ketika kelak anak Anda menikah dan belum mampu memiliki rumah sendiri. Namun jangan janjikan apa-apa kepada anak Anda sampai Anda rasa dia memang betul-betul tidak bisa membeli rumah sendiri. Kalau Anda janjikan rumah dari sekarang, wah, Anda tidak mendidik dia dong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar