
Istriku.....
Hanya kita berdua yang tahu apakah kehidupan yang kita jalani ini manis, senang, pahit, ketawa atau bahkan menangis. Aku paham betapa dirimu begitu sibuk mengatur semuanya, mulai dari masalah rumah, anak-anak sampai urusan suami ketika mau berangkat kerja. Semua kau lakukan dengan iklas dan penuh ketulusan hati.
Meski begitu kadang suamimu ini tak pernah mengerti betapa kau taruhkan seluruh hidupmu demi aku dan anak-anakmu. Aku paham ketika mukamu agak masam karena aku sering telat pulang. Tapi percayalah apa yang kulakukan demi masa depan dan anak-anak kita.
Aku sangat bangga padamu. Meski waktu susah dulu, kamu masih tetap tersenyum. Dan ketika semua menapaki dari nol dan jalan yang terjal, kesetiaanmu menjadi taruhan bagiku untuk menatap masa depan penuh optimisme.
Dan kini walau kehidupan sudah berubah cukup membanggakan namun kamu tetap mengingatkanku pada titik nol ketika kita memulai dulu. Hidup memang tidak boleh melupakan sejarah, istriku. Aku pun tak mau menjadi orang yang sombong dan angkuh karena tak mau melihat sejarah. Aku tetap bangga padamu istriku.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar